jejak langkah

Selasa, 06 Maret 2012

Jearawat Pertama Eva

Suara motor Pandu yang tadi terdengar nyaring kini telah diam. Beberapa saat suara bel dirumah fari menggema. Setelah SPMB itukondisi Faris belum membaik. Jadi sore ini Pandu memang sengaja menengok sahabatnya yang lagi sakit itu. Satu kantong plastik titipan mama dibawanya. Dua kilo jruk mandarin. Sebenarnya Pandu sudah bilang kalau Faris sakitnya tidsk boleh makan yang berasam-asam ria. Tapi mama tetap memaksa. ” ini buat keluarganya!” kata mama dengan nada yang agak tinggi. Hampir lima oktaf (udah cukup tuuh untuk jadi penyanyi). Pandu khirny a tak bisa menolak. Sedang ditas punggung bagian paling luartelah berternggeer dengan tenang dua batang cokelat yang paling mahal. Pesanan khusus ratu jail dirumah Faris. Siapa lagi kalau bukan Eva? Membawa cokelat sepertinya sudah menjadi kewajiban Pandu...semacam pungutan liar. Pajak parkir motor vespanya kali? Entahlah, tapi yang jelas Pandu tidak tega kalau membiarkan Eva manyun karena dia tidak dibawakan cokelat. Setelah tiga kali mmencet bel, sesaat kemudian suara kunci pintu dibuka terdengar. Klotrak! ”assalamu’alaikum!” sapa? Pandupada makhluk berjilbab mungil yang lagi nyengir bahagia itu. ”waalaikumsalam!eh kak Pandu, cari mas Faris ya?” tanya Eva basa basipadahal Eva tahu pasti kalau Pandu datang kerumah pasti yang dicarinya pasti Faris. ( masa tukang parkir, ya gak mugkin donk!) ”bukan, cari tukang parkir...hehehe,”Pandu nyengir. Mata Eva mendelik. ” kak Pandu ngaco. Emang diterminal?ya udah silahkan masuk. Eva mau panggilin mas Faris dulu.” Pandu segera duduk disofa ruang tamu. Eva segera melesat kedalam. Suaranya yang keras melengking, berteriak memanggil Faris. ”mas fariiiis, ada kak Pandu!” Faris yang sedang tertidur tkaget. Suara adeknya tidak hanya cukup ampuh untuk membuatnya terjaga, tapi juga membuat pusingnya bertambah. ”Eva, mas Faris masih sakit. Kalau mau manggil ya jangan diteriakin. Kasihan mas Faris kan lagi tidur,”nasehat Ummi.Eva langsung cemberut. ” ada apa sih?sambung Ummi pada Eva. Eva yang merasa tidak bersalah berniat membela diri. ”yah, Ummi. Katanya Eva teriak. Masa tidak kedengaran?” kali ini Eva terasa menang. Ummi Cuma geleng kepala.”berarti teriakya kurang keras ya?tuh ada mas Pandu didepan.Eva menuntun Ummi keruang tamu. Pandu yang sendiri asyik melamun saat Ummi datang Pandu terlihat kaget. ”eh, Ummi assalamu’alaikum. Farisnya ada mi?” Pandu brdiri dari duduk. Pandu segera menjawab salam Pandu. ”itulah, Faris belum sembuh bener sejak ujian kemarin. Tapi sekarang sudah agak mendingan. Ayo nak Pandu masuk saja kekamar Faris. ” Ummi segera melaju kekamar. Pandu segera mengikutinya. Eva yang dari tadi membuntuti Ummi mengukuti dari belakang. Seasat kenmudian Pandu telah berada dikamar Faris yang mungil. Faris sedang terbaring diranjang. Wajahnya masih pucat. Tapi terlihat lebih mending dibanding saat Pandu melihat sebelumnya. ” gimana ris kabarnya? ” Pandu menyapa ramah. Faris yang terlihat kusut tersenyum sedikit. ” yah kamu pan, kamu kan sudah tahu aku masih sakit.” Faris nyengir. Biar masih sakit tapi soal bikin dongkol sobatnya yang satu itutetaphobi. Giliran Pandu jadi keki sama Ummi dan Eva yang tersenyum simpul. ” Faris, masa kamu kayak gitu? Nak Pandu nanya baik-baik kok dijawab ngaco. Udah ya, Ummi tinggal dulu. Kerjaan dapur belum selesai. ” Faris dan panu mengangguk. Sementara Ummi kedapur, Eva masih duduk dibangku deket meja belajar Faris. Faris mengerutkan kening. Lagi ngapain nih anak? Masa mau nonoton orang ngobrol? Apa asyiknya? Mau jadi wasit? Batin Faris berbisik. Pandupun trlihat bingung. ”Eva kok tidak ikut Ummikedapur?bantuin Ummi sana!sekali-kali. Malah nonton kak Pandu. Dilamar jadi istrinya tahu rasa lho!” Faris bercanda. Pandu tersenyum geli. Tapi beda dengan reaksi Eva. Wajahnyha jadi merah padam. Eva langsung salah tingkah. ” ih, mas Faris jahat!”ujar Eva tiba-tiba. Bibirnya manyun lima centimeter. Lalu Eva segra berlari keluatr. Faris dan Pandu saling tatap, bingung. Lho kok jadi gitu? ”aduh iya ris, aku tuh lupa belum ngasih cokelat sama Eva. Dia mungkin nunggu itu.adu sori ris,aku ngasih ini dulu ke Eva.”Pandu mengeluarkan cokelat yang dibelinya untuk Eva dari tas. ” tidak usah, nanti saja! Tidak usah khawatie sama Eva. Dia memang anaknya susah ditebak. Sekarang mending kamu pijitin aku. Sekali-kali. Mumpung aku sakit. Hehe!”ujar Faris, Pandu geleng-geleng kepala. ”kamu ris, sudah sakit kok tidak insyaf-insyaf sih?” Faris nyengir. Soalnya pndu benar-benar menuruti keinginannya. Pijitan Pandu dikeningnya memang enak. Lumayaaaaaan. Kalau insyaf kan tidak bakalan dipijitin begini, batin Faris konyol. Eva bertingkah aneh! Suda hampir seminggu ini Faris mendapati Eva yang tidak biasanya. Sekarang Eva agak jarang bercanda. Usilnya sngat berkurang. Lebih pendiam. Banyak melamun. Atau merenung? Tak tahu dech! Awalnya Faris seneng juga sih lihat adiknya ada perubahan. Apalagi Faris merasa diuntungkan dengan berkurangnya gangguan stabilitas keamanan kamarnya dari prilaku Eva yang suka bikin tingkah macam-macam. Tapi lama-lama khawatir juga lihat Eva berubah begitu. Jangan-jangan ada apa-apa! Faris tak berani menduga. Ummi dan mas hafid juga melihat yang sama. Bahkan sampai Abah yang tidak pernah drumah pun sampa bertanya keheranan saat bertemu Eva yang sekarang. Lebih pendiam. Murung sih tidak, tapi jadi kelihatan bingung. Culun bin aneh bin ajaib. De-el-el. Setelah melakukan perbincangan antara Ummi, Faris dan mas hafid soal Eva, maka mereka berkesimpulan bahwa pasti Eva sedang ada masalah yang dia pendam. Masalahnya apa, itu yang harus dicari tahu. So, Faris berniat menyelidiki permasalahan apa sih yang membuat Eva jadi aneh begitu? Pertama-tama Faris memperhatikan setiap gerak gerik Eva. Ups...!anak-anak tomboy itu ok sekaran jadi rajin dandan. Senang lama-lama didpan kaca.yang kdua, wah....wah, ada peningkatan nih!Eva jadi rajin nulis buku harian. Yang ini sih positif. Soalnya ada penelitian kalau rajin nulis buku harian bisa mengurangi stress. Ini beneran lho!serius!suer dech! Yang ketiga, nah yang ini bikin repot Ummi. Eva jadi lebih hobi lagi telepon berlama-lama. Entah siapayang dia telpon? Perlu penyelidikan lebih lanjut. Yang jelas dipastikan jumlah tagihan telepon bulan ini bakalan naik besar-besaran. Yang keempet, oo...oooow!hihihi...ternyata da jerawat bertengger di pipi va. Asli, seumur-umur baru kali ini Faris lihat Eva punya jerawat. Setelah mengumpulkan berbagai keterangan dan data-data yang akurat. Melakukan analisis mendalam pada keterangan yang didapat ternyata......lho kok, ini kan curi orang yang lagi jatuh cinta! Waduh gawat! Faris jadi kelihatan bingung sendiri. Hmmm jatuh cinta itu normal. Tapi..., kalau sampai adiknya pacaran bagaimana? Berabe juga!Eva harus segera diberi training halal haram soal pacaran nih. Tapi gimana caranya? Ups...kenapa tidak dibahas diacara JAYUS bareng Pandu. Terus suruh tva mendengarkannya. Kalau tidak mau? Rayu dengan cokelat, pasti mau. Hmmmm berhasil gak ya kira-kira? Ah, pokoknya coba dulu! ” begitu pan, bagaimana menurutmu?” ” idemu bagus. Lagipula kan tidak Cuma Eva yang butuh pengetahuan tentang batasan hubungan ikhwan dan akhwat dalam islam. Remaja sekarang kebanyakan tidak tahu. Ya akhirnya mereka bebas tak terbatas alias kebablasan,”komentar Pandu menanggapi ide Faris untuk bahas masalah pacaran diacara JAYUS nanti. ”o iya aku jadi ingat Eva pernah telepon aku lho beberapa hari yang lalu. Tapi dia Cuma bilangterimakasih unuk cokelatnya. Adikmu emang lucu ris. Masa dia nanya-nanya ert cokelat. Emangnya cokelat itu ada artinya?bagiku sih cokelat ya artinya makanan enak yang berwarna cokelat dan dibugkus pake kemasan bagus. Dan dijual disupermarket. Pokoknya cokelat ya tetep ceoklat. Tidak pake artia-artian. Aku jawab gitu kemarin. Eh...adikmu malah marah-marah. Aku ya jadi bingung,” jelas Pandu. Wajah Faris langsung pucat demi mendengar itu. Jangan-jangan? ”gawat apanya?” Pan, kamu nyadar gak sih? Gimana kalau eEva jatuh cintanya sama kamu? Abis sih, kamu pake kasih-kasih cokelat segala. Lazimnya orang-orang itu mengartikan hadiah cokelat itu sebagai tanda cinta. Kalau sudah gini mau apa coba?” Faris setengah mnyalahkan Pandu. ”lho kok?jadi aku yang disalahin. Aku kan Cuma berniat baik ngasih dia hadiah buat aikmu. Tidak ada maksud apa-apa. Soalnya dia bilang kalau kamu tu pelit. Tidak pernah ngasih cokelat, kecuali ada maunya. Makanya sama adik harus sayang dong!”Pandu jadi agak sewot. Emang enak disalahin?! Ups, kok malah kadi bertengkar. Ya udah ceritanya dibikin damai saja. Ceritanya kali ini Faris menyadari kesalahannya( sekali-kali Faris yang mengalah boleh dong). ”maaf pan, bukan niat menyalahkan. Bener juga sih, kadang aku bertindak kurang baik sama adikku yang antik itu. Yah, pelajaran juga sih buat ku. Kalaupun benar Eva naksir kamu, toh itu lebih aman. Setidaknya kamu gak bakal ngapa-ngapain si-Eva. Coba kalau orang lain?tidak tahulah. ” kali ini Faris benar-benar merasa bersalah. ”ngapa-ngapain?emagnya apaan?”Pandu masih agak dongkol. Kali ini Faris Cuma bisa jemur gigi. Kering donk!hehe. “sabar pan!sabar itu disayang Alloh. setuju?” bujuk Faris. “setuju?” setuju yang mana?yang adikmu atau yang sabar?” kali ini Pandu sok tulalit. “sabarnya dong!be te we, gimana kalau Eva benar-benar kejadian naksir kamu?apa yang harus kita lakukan, yah?” Faris masih juga ke bingungan. Pandu malah jadi malu-malu kucing. Dia ke ge-er-an. ”ya tidak tahu! Sudah ah, jangan bahas itu, kan belum terbukti. Mending kita bahas materi buat acara JAYUS kita diradio. Tema pacaran bagus, bisa kita buat kampanye No pacaran before nikah. “OK!” “hayo..., melamun terus! Lagi mikirin siapa sih?!”Faris sengaja membuat kaget Eva yang masih masih tekun menulis buku harian dan sesekali menerawang seolah sedang ada yang dipikitkannyua. Saat Faris mengagetkannya, Eva segera menutup buku hariannya. Wajahnya terlihat agak malu-malu campur galak. (gimana? Coba?) ”mas Faris! Siapa yang suruh masuk?”protes Eva. Kali ini bentuk wajahnya dibuat cemberut. ” tidak ada yang suruh. Cuma pengen tahu adik mas Faris yang super jail ini kok sekarang jadi pendiam, yah? Cerita dong! Siapa tahu mas Faris bisa bantu. Oh iya Eva jangan lupa dengar mas Faris siaran besok ya.dijamin asyik!” Faris promosi.” iya tidak disuruh juga Eva suka dengar kok. Sekarang mas Faris keluar sana !” ” iya tuan putri. Dih nambah galak aja nih tuann putri. Tapi jangan lupa ya. Soalnya mas Faris siapin acara besok spesial untu7k adik mas Faris. ” ”emang masalah apaan sih?” ”masalah cinta dan bagaimana menyembuhkan jerawat yang gedenya kaya bisulan hehe.” ” Faris sengaja meledek Eva. Eva langsung tnaggap dengan jurus melempar bantal. Faris berhasil mengelak kali ini. ” hu...dasar!jerawat juga anugerah than tahu!” ”emang Eva jatuh cinta sama siapa?” Faris mencoba memancing. ”idih...siapa yang lagi katuh cinta. Ngawur saja!sudah, pergi sana!” Eva makin galak. Kali ini giliran kamu sbahasa inggris yang jadi korban untuk dilemparkan. Faris langsung ngacir. Gawat juga kalau kena. Bisa pusing kalau kamus itu bersarang dikepala. Padhal baru sembuh sakit beberapa hari. Eva segera menutup pintu kamarnya, lalu menguncinya dari dalam. Eva meneruskan berbuku harian ria. Acara JAYUS sukses mengangkat tyema soal cinta dan pacaran. Masalah pacaran dan cinta ternyata sangat menarik minat para ABG. Khususnya yang lagi punya masalah seputar itu. ” mas kenapa sih dalam islam tidak ada pacaran sebelum nikah” salah serang bertanya seperti itu. ”soalnya pacaran sebelum nikah mendekatkan diri kita pada zina. Padahal dalam Alqur’an sudah jelas, kita dilarang melakukan perbuatan yang mendekatkan diri pada zina.” itu penjelasan Pandu. Ada lagi yang minta saran bagaimana memutuskan pacar. Padahal ABG itu sudah tahu kalau pacaran itu tidak boleh dan juga tidak menguntungkan. ” dijelasin saja semua alasanmu yang sebenarnya. Ungkapkan keuntungan, dan kerugiannya. Pasti banyak ruginya, apalgi buat kamu yang cewek bin akhwat. Kalau temanmu itu bisa menerima baik-baik keputusanmu, berarti dia cowok yang baik minimal dia dewasa dan mau menghargai keputusanmu. Nah, kalau dia tiak mau menerima alasan syar’i yang sudah pasti , maka kamu wajib bersyukur pada Alloh kamu diberi petunjuk oleh Alloh untuk minta putus dari dia. Solanya kalau sudah tidak mau menerima alasan yang asalnya dari hukum Alloh berarti tuh cowok tidak ada soleh-solehnya. Imannya dangkal. Mau kamu dapetin cowok kaya gitu? Rugi dunia akhirat kan? Makanya kamu lebih baik mempercepat untuk ngacir dari jerat cintanya. Putuskan tali pacaran dengan segera. Kalau tidak, bakalan bikin tambah dosa saja.” Begitulah Faris dan Pandu menerima berpuluh masalah cinta yang harus diselesaikan . sampai ada yang harus jadi PR segala. Sulit juga ternyata jadi dokter cinta. Apalagi Faris dan Pandu kan belum nikah juga. Malah masih banyak peluang untuk terjebak dalam cinta semu. Tapi setidaknya acara JAYUS bertajuk cinta dan pacaran yang dibawakan nya bisa memberi pengingat buat Faris dan Pandu, seklaigus pencerahan buat ABG bahwa pacaran itu lebih banyak ruginyadaripada untungnya. Banyak dosanya daripada pahalanya. Banyak palsunya daripada ketulusannya. Karena cinta sejati bagi seorang muslim hanyalah untuk Alloh the highest love. Selesai acara Faris dan Pandu langsung pulang. Faris masih saja ingat dengan Eva. Apa maslah adiknya itu juga separah masalah anak-anak ABG yang curhat diacaranya. Motor honda cepernya melaju kencang, membawa Faris segera tiba dihalaman rumah. Eva sedang membaca majalah saat Faris tiba diruang tengah. Melihat Faris baru tyibaEva langsung menghampiri. ”cieeee yang dokter cinta udah pulang nih. Mas Faris tadi acaranya bagus banget lho. Eva senang anget. ’Eva memuji, kali ini tulus. ”apalagi mas Faris kok baik sih? Pake ngasih cokelat segala. Tanpa pake syarat lagi? Atau....hmmmm pasti ada maunya ya? Ayo ngaku!” kali ni Eva berubah curiga. ”makasih....makasih...emang masmu yang ganteng ini kan cerdas dan biaik hati. Hehe.” Faris mulai besar kepala. Eva hampir unjuk rasa. Tapi tidak sempat. Soalnya Faris keburu bicara lagi. ” tapi terus terang aja nih..mas Faris bikin acara itu juga terinspirasi dari sikap kamu lho va. ” jelas Faris jujur. ”lho kok bisa?apa hubungannya sama Eva? Eva terheran-hran. ”kamu ngerasa tidak sih, sikapmu alhir-akhir ini berubah banyak banget. Nah sejujurnya seisi rumah ini bingung menyaksikan iu. Tapi senang juga sih. Soalnya situasi rumah jadi agak tenang dan aman hehehe. Habis, biasanya kamu kan suka bikin ulah yang macam-nmacam. Terus mas Faris mencoba menyelidikimu. Dan mas Faris berkesimpulan emmmm kamu lagi jatuh cinta!bener kan? Ayo ngak aja!” Faris menjelaskan semua duduk persoalan, Eva terbengong. ’Eva jatuh cinta?emang cirinya apa? Sama siapa?lagian semua cowok idak bakalan berani deketin Eva,mas. Sekali macam-macam saja, Eva bisa kasih satu hadiah tendangan maut!” ”lho cirinya banyak banget! Sekarang kamu sering dandanrapi dan lebih lama dari biasanya. Tidak amburadul. Lebih feminin dan suka nulis buku harian lagi. Udah gitu tuh jerawat dipipimu?” ”yeee, mas Faris nih tidak rasional banget. Masa ada jerawat saja dibilangin ciri orang jatuh cinta. Ngaco bin ngawur!” “tapi perubahanmu yang lain? Apalagi mas Faris dapet laporan dari kak Pandumu itu. Kamu tanya-tanya soal arti cokelat segala sama dia? Ayo...apa itu? ” Faris masih penasaran. ”huh mas Faris ni sudah jauh menduga dech. Gini ceritanya, Eva kan sekarang sudah ngaji sama mbak nia, teman mas Faris juga kan? Itu kakaknya Nio temen saru geng. Udah agak lama sih. Pas kemarin itu mbak nia membahas masalah sikap dan kepribadian muslimah. Terus aku kena batunya deh. Ternyata banyak sekali sikap Eva yang tidak sesuai dengan sifat seorang muslimah sejati. Mas Faris jugatidak pernah ngingetin sih...”Eva setengah menyalahkan Faris. Faris hanya diam menyimak. ”ceritanya sih, Eva sekarang ingin berubah. Jadi Eva berusaha lebih feminin. Biar tidak kaya laki-laki. Alloh kan tidak suka sama cewek yang niru-niruin cowok dan sebaliknya Gitu!” ”soal kak Pandu?” ”Eva tuh nanya sama dia karena kata temen Eva cokelat itu tanda cinta. Eva kan jadi takut ada apa-apa. Ya ditanya aja langsung sama orangnya. Kalau istlah mbak nia itu namanya tabayun. Eh, malah dijawab tidak serius. Ya udah Eva marah aja sama kak Pandu. Abis kesel nanyanya udah serius. dijawab asal, kan dongkol. !” ”tapi kamu tidak lagi naksir dia kan?”Faris belum yakin. ”emang kalau naksir dia kenapa? ”Eva nyengir. Faris langsung melotot. ”dasar! Disuruh nikah umi tahu rasa luh!”Faris menjitak kepala adiknya itu. ”biarin!” jawab Eva. Faris segera pergi meninggalkan Eva. Ia tahu adiknya hanya bercanda. Ia segera kekamar untuk berganti pakaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar