jejak langkah

Selasa, 06 Maret 2012

First On Air

Begitu da kondisinya. ”Faris menutup pembicaraannya. Uda aga mengangguk-angguk tanda mengerti. ”jadi bagaimana? Bisa bantu kan?” Faris tak sabar menunggu jawaban. Uda aga diam sejenak, lagi berpikir. ”Hmmm...tawaranmu cukup menarik.” ujar uda aga. Faris langsung terlihat girang. ”ok, mekanisme kerjasama kita kira-kira seperti apa”. Tanya uda aga lagi. Kegirangan Faris langsung berkurang limapuluh persen. Ya... dikirain sudah paham dari awal. Batin Faris gemes.tapi tak urung dia menjelaskan kembali. ” begini, nanti grup nasyid uda berkewajiban untuk mengiklankan acara JAYUS kepada publik nasyid jogja. Pokoknya disetiap pementasan. Nah, nanti kita akaan memberikan keuntungan pada grup nasyid uda berupa iklan gratis diradio Jivo FM. Bentuknya berupa pemutaran lagu-lagu reff secara rutin diacara JAYUS. Cukup saling menguntungkan kan?” Faris berusaha meyakinkan, uda aga hanya ber hmmm ria. ” dari kejauhan Pandu melenggang menuju Faris dan uda aga yang sedang duduk dikursi batu di tepi kolam taman masjid kampes itu. Wajah lelahnya terlihat kusut. Faris dan uda aga menyambutnya dengan uluran tagan dan salam. ” telat lagi nih pan”. Faris nyengir. Pandu belum menjawa ia mengipas ngipas wajahnya dengan topi. Kakek matahari emang lagi garang hari ini. ” sepertinya kamu capek banget pan? Habis darimana? tanya uda aga. ” iya nih, sorry telat. Tak segaja kok.!” jelas Pandu. ” tadi ada try out mendadak dibimbingan. Aku juga tidak menyangka,. Setengah mati mengerjakan soal. Weleh, susah asli!” Faris pucat pasi. Pagi tadi emang dia sengaja tidak berangkat.soalnya ada urusan lain. ” wah pan, kok kamu gak hubungi aku kalau ada TO. ”sesal Faris. Pandu langsung cembeut. Salah semdiri tidak berangkat bimbel. Batin Pandu. ”aku kan dah bilang TO mya mendadak. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Lagian kamu tuh kalau mau bimbel harus niat. Jangan bolos mulu!” Pandu balik menyerang. Uda aga langsung mengangguk. ” Insya Alloh sepakat, nantu saya hubungi anak-anak Reff.” ” Ok, sekarang giliranmu melaporkan perkembanan bu yuni. Gimana posisi tawar acara kita kedia?’ tanya Pandu pada Faris. ” sepertinya kita memang harus menunggu dulu hasil dari usaha uda aga. Mensosialisaikan acara JAYUS ke publik nasyid dan anak-anak rohis juga harus coba kita mintai bantuan. Baru kita benar-benar mampu meyakinkan bu yuni. Bu yuni bilang target minimal kita adalah sepuluh phnone live per jam acara. Trus pembacaan request sebanyak-banyaknya. Intinya agar pengiklan tertarik. Jadi kits memang harus bekerja keras. “ “ ya sudah kalau begitu kalian tunggu kabar dari kami. InsyaAlloh dalam waktu dekat ini Reff juga akan ada banyak acara. Mengkin kalian bisa lihat hasil kerja kami dalam dua tiga minggu ini. Apakah penggemar JAYUS banyak atau tidak. Oh iya sekalian saja kalian kami undang untuk menyaksikan acara pentas nasyid peduli saudara di auditorium gedung pemuda. Barangkali kalian berminat untuk menyaksikan?” “Gratisan?siapa takut?” pekik Faris dan Pandu secara serempak. ”oh iya, uda dan Pandu perlu mengerti juga. Sebanarnya acara ini kan aku rancang tidak hanya untuk anak rohis atau orang-orang yang sedah tertarik dengan islam. Lebih dari itu sebenarnya acara ini lebih diprioritaskan agar bisa menarik minat para ABG secara umum agar mau mengenal islam. Jadi nanti aku harap uda juga bisa bantu untuk menegemas, bagaimana acara ini bisa didengarkan oleh masyarakat ABG secara umum.jelas Faris. ” ya menurutku saat ini targetnya untuk anak-anak rohis saja dulu.ini sebagai basis masa acaramu agar tetap bisa dipertahankan diradio. Sedang untuk selanjutnya utamanya untuk pengembangan khalayaknya, itu tergantung kreativitas kamu dalam mengemas acara dan mensosialisasikannya secara lebih luas. Mungkin nanti stelah acara berjalan, bisa kita pilirkan strateginya.” ” Ok, makasih uda sebelimnya, do’akan kami sukses ya!” ” insya Alloh nanti aku bantu semampuku. ” Akhirnya merekapun bubaran. Situasi di Jivo FM agak sepi. Diluar hujan turun rintik-rintik. Tidak da anak ABG yang nongkrong diteras depan studio. Mungkin karena udara kurang baik untuk pergi keluar. Beberapa hari ini hujan mulai turun membasahi jogja. Tapi bagi Faris dan Pandu tidak ada alasan untuk tidak berangkat kestudio. Soalnya hari ini adalah hari terpenting buat mereka. Setelah mengalami berbagai rintangan, akhirnya tiba juga saatnya bagi mereka melakukan siaran yang sebenarnya. Faris dan Pandu sgera memasuki ruang studio yang dingin karena AC. Dua mix dan headphone telah menanti mereka. Sisa tembang manca masih mengalun. Neti baru saja pamitan. Penyiar yang pernah jutekin Faris itu ternyata masih jutek juga sampai sekarang. (inget kan waktu Faris tidak mau salaman sama seroang yang ngetes dia). Tapi frais masih juga memberi dia hadiah senyuman nya termanis. Setelah itu Faris bersiap diri bersama Pandu. Faris segara memasangkan headphone dan mengatur letak mix. Pandu segera mengikuti. Faris menyiapkan beberapa nasyid untuk diputar diawal acara. ”siap!” Faris melirik kearah Pandu . Pandu mengangguk. Wajahya masih juga terlihat tegang. Tapi bibirnya masih saja tersenyum ( nah, kalau ini salahsatu cara bagaimana memanipulasi diri agar lebih santai disaat tgang. Kamu yang sering merasa tegang saat menghadapi sesuatu boleh coba resepnya Pandu. Dicoba ya!) ”saatnya kita beraksi. Bismillah!” ucap keduanya kompak. Tembang Raihan yang berjudul senyum mulai mengalun memenuhi ruang studio. Senyum Faris dan Pandu semakin mengembang.nasyid pertama kin telah mengalun. Mereka mempersiapkan diri untuk segera membuka acara. ” dari jalan kaliurang km 5,5 jogjakarta 106,6 Jivo Radio. Assalamu’alaikum warahmatulloh wabarokatuh! Apa kabar jivocer semua? Berbahagia sekali kali ini saya Faris....!dan saya Pandu!bisa mengawal kalian untuk satu jam kedpan dalam acara baru kita di Jivo Radio. Acar apa Ris?” ” acara JAYUS. Jam untuk yang suka science. Paduan antara ilmu penegetauan popular ilmu agama dan seni yang islami. InsyaAlloh kmau-kamu semua bisa dapetin manfaat yang banyak dari acara ini. “ “ dan tak lupa buat kamu-kamu yang mau ikut nimbrung untuk bertanya atau ikut mengkritisi dan ikut kuisnya, bisa gabung diphone live yang nanti akna dibuka.” “ Ok, sebelum kita lanjutkan obrolan kita, yuk kita simak yang berikut ini. ” ” Faris dan Pandu mulai menyiapkan bahan pembicaran. Pembukaan mereka cukup baik. Pandu yang tadinya trlihat tegang sepertinya dia sudah mulaai lupa kalau dia sedang bicara didepan mix diuang studio. Bicaranya sangat lancar kali ini. Setengah jam pertama yang menelpon masih jarang sekali. Faris dan Pandu sempat agak kebingungan. Jangan-jangan acara hanya sedikit yang mendengarkan. Kali ini mereka membahas tentang fenomena alam yang dikaitkan dengan kekuasaan Alloh. Pandu banyak mengutip dari ilmuwan asal turki. Harun yahya. Sekalian memperkenalkan ilmuwan yang islami pada publik remaja. Pikir Pandu. Waktu yang tersedia kini tinggal 15 menit lagi. Yang menelpon baru mencapai 6 orang. Belum mencapai target minimal. Tapi acara itu berjalan cukup baik. Ringan dan penuh pngetahuan. Pembawaannya pun sesuai rencana. Tidak berat, bahkan cenderung sangat ringan karena diiringi cada-canda yang akrab antara Faris dan Pandu. Hingga acara selesai penelpon baru mencapai delapan orang. Tapi Faris dan Pandu cukup merasa puas untuk kerja mereka hari itu. “Ik, Jivocer semuanya, demikian acara JAYUS sore ini!” Pandu mulai menutup acara. “ mohon maaf bila ada kesalahan!saya Faris!” Faris menimpali. ” dan saya Pandu!”Pandu lagi. ”keep on moving. Berusaha dan bekerja dengan ceria!wassalamu’alaikum warahmatullohi wabarokatuh” Faris dan Pandu menutup acara bersamaan. Adzan maghrib berkumandang waktu mereka keluar dari studio. Seperti biasa mereka langsung kemushalla kecil disamping studio itu. Sepi dan masih gelap. Kali ini pak satpam belum mnyalakan lampu mushalla itu. Fais spontan menoleh ke gatdu satpam. Pak samsu ternyata tidak ada. Akhitnya mereka Cuma shalat berdua dimushalla mungil itu. “ wah kalian hebat sekali. Akhirnya ada acara yang menarik buat kita-kita. Acara nasyid. Selamat ya ris. Eh, pan ternyata kamu pandai juga ya jadi penyiar. Wah, sukses buat kalian.pagi-pagi Roni sudah memberi ucapan selamat pada Faris dan Pandu ketika mereka ketemu dibimbingan belajar. “kamu dengar ya Ron?. Makasih ya. Rapi kenapa tidak telepon?” tanya Faris. ” iya, kemarin aku sengaja hanya dengar dulu kalian saran. Kalian emang pasangan yang cocok. ” ”asyik, akhirnya mantan ketua rohis kita jadi penyiar diradio anak gaul. Hati-hati lho, nanti malah gaulnya jadi kebablasan.” itu komentar didi yang bareng roni. ” selamat ya akh, kmarin acaranya bagus. Tapi jangan terlalu genit dong, akh. Jaga izzah ya. Kalian kan anak-anak rohis. Walau siaran diradio yang umum tapi ciri kerohisannya jangan dilupakan. ” itu komentar rina dan kawan-kawan yang pernah mendemoFaris saat mau daftar jadi penyiar. Mereka memang selalu mengingatkan disetiap waktu dan kesempatan. Faris dan Pandu juga bersyukur punya teman yang selalu mengingatkan dalam kebaikan. Jadi mereka selalu memastikan Faris dan Pandu masih dalam rel dakwah yang benar. Hari senin ini, Faris dan Pandu banyak mendpat ucapan dan dukungan dari teman-teman dirohis, baik disekolahya sendiri di SMU bakti atau dari rohis sekolah lain. Umumya mereka tahu karena sosialisasi di acara konser nasyid kemarin. Uda aga dengan nasyid Reffnya cukup membantu. Cuma sayangnya acara ini belum ada yang mensponsori. Jadi belum bisa dipatikan apakah bisa terus berlanjut atau tdak. Tergantung kebijakan dari manajemen radio. Masih harus berjuang lagi untuk meyakinkan sponsor dan radio kalau acara ini diminati dan layak jual. Sabar...sabar...semuanya memang perlu perjuanga yang keras. Hari ituu Faris dan Pandu merasa semangatnya sedang full 100%. Bila sudah begitu pelajaran sesulit apapunterasa mudah. Semuanya lebih cepat berjalan. Alhamdulillah langkah awal itu kini telah dilalui.kini saatnya menyusun langkah berikutnya. Tentu perjalanan tak akan selalu mudah. Tapi semuanya akan dilalui Faris dan Pandu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar