jejak langkah

Senin, 03 Agustus 2009

Upacara Gaya Kelas 1 SD

Hari sekolah sudah dimulai lagi. Libur lebaran telah berlalu. Kami para guru tentu saja selalu ingin menghadirkan pengalaman baru untuk anak-anak kami. Setidaknya itu yang ingin kami hadirkan saat memutuskan untuk menggelar uacara bedera hari Senin kemarin.

Bagi sekolah lain upacara bedera mungkin sudah menjadi rutin dan biasa. Tapi bagi sekolah kami yang baru, hal ini adalah hal yang isimewa. Unuk itu kami memperisapkan beberapa hal sehari sebelumnya. Perangkat dan pembagian tugas teknis kami bagi antar guru sehari sebelumnya. Untuk memudahkan kami menunjuk langsung siapa saja yang anak jadi petugas upacara. Saya dan ustadah Wening kebagian melatih anak-anak yang menjadi petugas. Sedang ustadah lain menemani anak-anak yang lain di kelas.Singkat cerita latihan pun selesai dan saatnya melakukan upacara.

Seluruh petugas pun sudah bersiap dengan segala tugasnya yang telah dilatih. Begitu juga pasukan sudah mulai bersiap di barisan masing-masing.

Di situlah kejanggalan pun mulai terjadi. Gagas yang ditunjuk menjai pemimpin pasukan kelas Y1B putra terlihat terlalu terobsesi dengan jabatanya. Setelah mendapat perintah untuk menyiapkan pasukanya itu ia terus berteriak-teriak memerintah teman-temanya yang tidak mau beres terus. Dengan galak ia membentak “Weey rapi!” teriaknya lantang dan berulang-ulang. Ia hilir mudik depan belakang memeriksa dan memastikan pasukanya rapih. Samapi upacara mulai ia masih saja berteriak dan hilir mudik menyiapkan pasukanya yang tetep cuek bebek tidak mau beres. Suara Indi yang menjadi MC yang mulai mebaca acara pun tak ia pedulikan. J

Lain Gagas lain lagi Rizqi. Ia malah kebalikan dari Gagas. Setelah MC meminta meniyapkan pasukan Rizqi masih saja diam. “Ayo Rizqi siapkan pasukanya” saya mengingatkan. Rizki masih cuek saja. Pasukan kelas Y1A pun amburadul tak karuan. Sementara itu Naufal yang menjadi komandan Y1B putri malah menjauhi pasukanya. Hanya barisan Lutfia yang tidak ada keanehan. Ia memimpin barisan Y1A putri.

Setelah Ustad dan Ustadah bekerja keras membuat beres pasukan mereka akhirnya upacara agak berjalan lancer. Amri memasuki lapangan upacara. Ia bertindak sebagai pemimpin upacara. Pembina pun telah diminta menempatkan diri oleh MC.

Saat Pembina upacara mulai memberikan petuah, anak-anak mulai berterika ”Capeeek ustad….capek…!” Mula-mula petugas pembaca ikrar siswa, dirigen kemudian MC sediri meminta istirahat. Dan selanjutnya yang paling parah adalah komanda upacarap yang sedang bertugas pun mulai mengeluh capek dan minta istirahat. Saat Ustad Sofyan selelsai memberikan wejangan, anak-anak sudah berubah posisi menjadi duduk dengan barisan yang berantakan. Tetapi upacara tetap diteruskan hingga selesai.

Yah meski berantakan, ini adalah upacara yang cukup sukses…setidaknya anak-anak tidak lari meninggalkan lapangan :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar